Search This Blog

Tuesday, March 16, 2010

Sungai, Elemen Penting yang Terlupakan

Sungguh suatu pemandangan yang cukup miris, ketika melihat sebuah sungai yang seharusnya tempat air mengalir tiba-tiba berubah menjadi tumpukan sampah. Sungai sebagai media perpindahan air dari hulu ke muara menjadi terhambat akibat sampah-sampah rumah tangga. Sudah bukan menjadi wacana baru lagi jika hal ini dapat menyebabkan banjir. Saya seorang masyarakat perantau yang menjalani kehidupan kuliah yang cukup padat, di daerah Bandung tepatnya. Banjir, bukan hal yang tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi di sini, sangat dekat dengan tempat kost saya, banjir besar juga terjadi.

Tidak pernah terpikirkan bahwa ada sesuatu hal yang luput dari pandangan saya. Aliran sungai dekat tempat kost yang cukup besar untuk menampung air, ternyata meluap. Bahkan di salah satu jembatan, di bawahnya penuh dengan sampah, sehingga tersumbat aliran airnya. Nampaknya ini yang membuat aliran air jadi berhenti dan akhirnya meluap. Jujur, baru kali ini saya melihat pemandangan seperti ini di dekat kost. Keadaan sampah waktu itu benar-benar banyak dan menyumbat.


Saya, teman-teman dan masyarakat sekitar sungai, bekerja sama untuk mengangkat sampah-sampah tersebut. Awalnya saya agak pesimis melakukannya, namun masyarakat sekitar cukup antusias membersihkan sungai. Dimulai dari jam 9 pagi, kami pun mengangkat sampah-sampah itu ke pinggiran sungai. Bau, jijik, pusing, itu yang pertama kali saya rasakan. Bayangkan saja, sampah-sampah rumah tangga yang tidak tahu dari mana asalnya, harus saya ambil, saya pegang, saya kumpulkan dalam plastik dengan menggunakan kedua tangan saya. Sampah yang memegang rekor paling banyak ditemukan adalah bangkai tikus dan popok bayi.



Tiga jam kami berkutat dengan sampah-sampah tersebut. Lama-kelamaan volume sampah pun semakin berkurang. Sangat bahagia ketika melihat air terbebas dari sampah dan tentunya aliran air lancar kembali. Semakin bersemangat saja ketika sampah-sampah yang kami kumpulkan mulai mengeluarkan bau. Ternyata hari sudah hampir siang, dan sampah yang terkumpul terkena sinar matahari langsung sehingga menjadi kering dan mengeluarkan bau. Tetapi kami terus dan terus mengambil sampah-sampah yang masih ada dalam sungai.


Hal yang kita lakukan memang tidak begitu memberikan efek yang besar bagi lingkungan. Di Bandung sendiri, mungkin sungai yang memiliki kondisi seperti ini sangat banyak. Tidak heran jika pada saat musim hujan tiba, sungai-sungai meluap dan mengakibatkan banjir. Namun, dengan peristiwa seperti ini, setidaknya memberikan gambaran bahwa inilah sampah-sampah yang kita hasilkan. Ini juga memberikan pelajaran mengenai menjaga kelestarian lingkungan karena jika lingkungan bersih dan terjaga, maka hal-hal seperti banjir, sampah, dan lain-lain dapat teratasi.

Tidak perlu langsung melakukan hal yang besar. Sekarang juga, lihatlah sungai yang terdekat di daerah kalian. Bagaimana kondisinya? Bersih atau banyak sampah? Apa yang perlu kita lakukan untuk sungai itu? Mulailah dari hal-hal yang kecil. Dari hal-hal kecil tersebut jika seluruh masyarakat Indonesia melakukannya, maka hal kecil itu akan nampak besar dan fantastis.

No comments:

Post a Comment