Search This Blog

Wednesday, October 14, 2009

Teroris di LUBANG BUAYA!!!

Polisi Gerebek Rumah Teroris di Lubang Buaya

Sabtu, 25 Oktober 2008 - 06:38 wib
JAKARTA - Polisi terus mengembangkan menggeledah rumah Hasan, tersangka teroris terkait kelompok Kelapa Gading, di Jalan Monumen Pancasila Sakti nomor 68 H, RT 06/08 Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta.


Dalam penggeledahan itu polisi berhasil menemukan buku tabungan dengan rekening sebesar Rp800 juta, satu keping VCD, buku jihad, dan dokumen lain.

Hubungan keterkaitan antara tersangka pelaku aksi terorisme, Wahyu Ramadhan alias Rusli Mardhani dengan Hasan perlahan terungkap. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Hasan sebelum penangkapan pernah mengirim barang ke alamat Gading Sengon dengan memanfaatkan jasa tukang ojek.

Menurut pengakuan sumber yang tidak mau disebutkan namanya, tukang ojek itu bernama Jumadi, dan biasa mangkal di kawasan Lubang Buaya. "Dia bilang mau mengantarkan pesanan Hasan ke kawasan Kelapa Gading, tetapi tidak tahu apa isinya," ungkapnya.

Bahkan, Hasan terlihat terakhir kali pada Minggu (19/10/2008) malam ketika berada di kontrakannya. Selain digunakan untuk tempat tinggal, rumahnya tersebut digunakan juga sebagai gudang buku-buku Islam.

"Hasan memang berjualan buku-buku Islam," ungkap Iza (30) seorang pemilik warung yang juga tetangga Hasan di Jakarta, Jumat (24/10/2008).

Sedangkan istri Hasan, Fitri atau Mama Hana, diketahui warga terakhir yang terlihat ketika mudik ke Tasikmalaya bersama ketiga anaknya yang masih kecil.

Sementara mengenai pribadi Hasan, menurut warga sekitar, Hasan merupakan pribadi yang sangat baik dan dermawan. Warga Pemalang ini dikenal sebagai pribadi yang mudah akrab dengan warga sekitarnya, dia sudah tinggal sejak sepuluh tahun lalu di lingkungan kelurahan Lubang Buaya.

Tapi baru tiga tahun lalu dia pindah kontrakan ke alamat yang sekarang. Kalau menjelang hari raya dia berjualan sapi, hasilnya dibagikan kepada kerabatnya di kampung halaman. Hasan semenjak Rabu (22/10/2008) lalu tidak terlihat, warga baru mengetahui Hasan terlibat teroris setelah melihatnya di koran.

Diketahui, Hasan memiliki kartu identitas ganda, yang satu wilayah Pemalang yang lainnya Tangerang. Hasan juga terlihat sering pulang pergi ke Depok, menurut warga, mungkin dikarenakan karena membantu usaha sang kakak yang memiliki percetakan.

Suryatmi (50) pemilik salon di sebelah kontrakan Hasan, mengaku terkejut kalau Hasan ikut terlibat jaringan teroris. Dia itu dikenal masyarakat sekitar orang yang rajin ibadah, tetapi tidak menganut aliran yang ekstrem. Dia juga berjualan buku-buku Islam dan Al-Quran Al-Bayan. "Kami tidak sangka dia terlibat," ungkap Suryatmi.

Sementara itu, Budiman, Kamis (23/10/2008) siang pukul 14.00 WIB dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur. Dia dibawa untuk keperluan pemeriksaan kesehatan yang mengidap Anemia. Budiman menurut sumber dirawat di ruang Cenderawasih. (Isfari Hikmat/Sindo/lsi)
Sumber: news.okezone.com

No comments:

Post a Comment