HINOKIO -Inter Galactic Love-

Lagi-lagi saya ngambil banyak pelajaran dari sebuah film. Dan lagi-lagi dari film yg dibintangi sama aktor Jepang favorit saya, Kanata Hongo. Yah, sambil nunggu nginstall Pinnacle nya selesai, saya mau nge-review film yang udah saya tonton beberapa hari yg lalu tapi belum sempet dimasukkin blog kesayangan saya ini.
Film ini bercerita tentang seorang anak kecil bernama Iwamoto Satoru (Kanata-chan) yang telah ditinggal meninggal (maaf, bahasanya agak aneh) ibunya. Sejak ibunya meninggal karena kecelakaan, Satoru merasakan luka yg sangat mendalam, karena dia sangat butuh sosok seorang ibu. Perasaan lukanya membuat ia menjadi pendiam dan tidak pernah mau mengungkapan perasaannya sedikitpun, bahkan ke ayahnya sendiri. Satoru menganggap ayahnya yang menyebabkan ibunya meninggalkannya. Ayahnya bingung dengan cara apa berkomunikasi dengan Satoru, ia juga tidak tega melihat anaknya terus-menerus berada dalam kamar. Kemudian ayahnya membuatkannya sebuah robot (ayahnya programmer,,cing!!) yg dapat dikendalikan oleh Satoru, sedangkan Satoru sendiri berada dalam kamarnya. Nah, dengan robot itulah Satoru bisa pergi ke sekolah, bermain bersama teman-teman, dan dapat melihat dunia luar, namun tidak berarti ia dapat mengungkapkan perasaan pada ayahnya.
Emang ngga kebayang sih kalo robot bisa sekolah di sekolah biasa gitu, tapi di film ini ada! (namanya juga film). Dan saya juga nggak kebayang, apa enaknya terus-menerus berada dalam kamar yg tertutup tanpa melihat dunia luar. Untung saja dalam film ini Satoru menemukan seorang teman yang sangat mengerti perasaannya (karena nasib mereka bisa dianggap sama) dan nampaknya ia pun juga jatuh cintrong dengan si tokoh wanitanya (banyak kejutan2 loh ttg tokoh2nya di film ini), lebih tepatnya sih tertarik. Endingnya pun cukup mengharukan bagi saya. Apalagi ada Kana-chan yang masih sangat cute, lucu, dan imut itu.
RECOMMENDED lah untuk ditonton.. apalagi mau hari ibu kan. Lumayan nyambung ceritanya sih. Saya waktu nonton ini aja jadi inget ibu sama ayah saya di rumah. Dan tokoh Satoru sangat menginspirasi saya untuk tidak menyia-nyiakan apa yang telah Allah berikan untuk saya sampai sekarang. Tidak seperti Satoru yang kehilangan ibunya sejak ia masih kecil dan sampai2 kehidupannya yg seharusnya digantikan oleh sebuah robot, bahkan ia tidak dapat mengungkapkan apapun kepada ayahnya.

N.B : banyak yang berharga yang ada di dunia ini, jangan disia-siakan. Allah telah menganugerahkannya kepada kita dan ucapkan Alhamdulillah....